WELCOME TO Al Ashriyyah Nurul Iman Blogspot ASSALAMUALAIKUM , This Blog will Gift information about all activity . like : , education entrepreneurship Word , and activity Al Ashriyyah Nurul Iman Al Ashriyyah Nurul Iman pimpinan As Syekh Habib Saggaf Bin Mahdi Bin Abu bakar this blog dibawah naungan mymedia-4.blogspot.com Location Nurul Iman Street No 1 Ds Waru jaya Parung Bogor

Jumat, 24 September 2010

Remarkable Current Hip-Hop Ambassadors USA di Al Ashriyyah Nurul Iman

Remarkable Current Indonesia Hip Hop Tour at Al Ashriyyah Nurul iman

            Remarkable Current Indonesian Hip Hop Tour, they are Dj Anas Canon, Kumasi, Erick Rico, Tyson . all of they give their best performance at Al Ashriyyah Nurul Iman. In front of student and Head Master Habib Saggaf Bin Mahdi.

invitation from the US State Department as a part of the  Performance Arts Initiative, Remarkable Current will be touring Indonesia as Hip Hop Ambassadors from September 21 - October 1, sponsored by the US Embassy Jakarta and The Surabaya and Medan Consulates. This cultural exchange tour will be visiting the cities of Jakarta , Padang, Medan and Surabaya.
Once again, Remarkable Current continues to creatively shape the contemporary American Muslim Identity with the mission to uplift and inspire the global community through cultural exchange tours worldwide. From their mission this same with Al Ashriyyah Nurul Iman there is for uplift and inspire the global PONPES and community of Muslim with free education, soo this group came to Al Ashriyyah Nurul Iman and gift their performance in this place . Before their sing , they join   Sholat Jum'at (Friday pray) together with all student and head master of Al Ashriyyah Nurul Iman . also they see traditional music of Indonesian too.

          Acara konser yang di selenggarakan di Al Ashriyyah Nurul Iman, konser Hip Hop dan penyanyi nya langsung dari USA datang bersama kedutaan besar USA untuk Indonesia. Jumat pagi mereka tiba di Al Ashriyyah Nurul Iman, di sambut oleh Guru besar habib Sagaf bin Mahdi beserta para santrinya. dan di pertunjukkan musik - musik indonesia seperti kentongan , marawis, mereka pun sangat menikmatinya. setelah itu para tamu dan guru besar ABAH serta murid Al Ashriyyah Nurul Iman malakukan sholat Jum'at bersama di masjid Toha Al Ashriyyah Nurul Iman. 
Setelah sholat jum'at dan makan siang bersama, mereka menuju panggung yang telah disiapkan di kampus Biru Al Ashriyyah Nurul Iman. pada jam 14.30 , Acara di buka dengan bacaan Fathiha yang dipimpin langsung oleh Guru Besar Al Ashriyyah Nurul Iman dan di ikuti oleh parta murid baik perempuan maupun laki. Setelah itu mereka semua di hibur oleh penampilan para penyanyi HIP HOP USA yang sedang melakukan tour di indonesia , acara ini secara tidak langsung mengobati rasa rindu santri kepada kampung halamannya setelah sekian lama tidak pulang kerumah. 
Selain di isi oleh tampilan para penyanyi Hip Hop USA acara juga di isi oleh penampilan para santri yakni tari hip hop santriwati, dan marawis santri putra. Guru besar pun tak lupa menyampaikan nasehatnya di akhir acara diantara nasehatnya adalah kita sebagai bangsa muslin hendaknya saling mencintai dan tidak memandang perbedaan baik agama maupun negara, karena semua manuasia memiliki hak dan kewajibannya. dan guru besar Al Ashriyyah Nurul iman juga menghimbau kepada seluruh umat muslim untuk bertoleransi dalam beragama dan untuk OSAMA bin laden hendaknya bertobat dan kembali kejalan islam yang benar, begitu juga untuk H. Riziq untuk kembali ke Islam yang benar karena Islam adalah agama yang melarang membunuh sesama manusia apapun agamanya. 
Al Ashriyyah Nurul Iman adalah PONPES pelopor yang benar benar menerapkan Islam dengan sebenar - benarnya. dan hendaknya menjadi tauladan bagi PONPES dan sekolah lainnya. 
Malam harinya para tamu di undang ke rumah ABAH Guru besar Al Ashriyyah Nurul Iman dan setelah makan malan mereka di hibur oleh kesenian marawis yang dimainkan para santri Putra Al Ashriyyah Nurul Iman.

Remarkable current musician Collective. (Hip Hop Ambassadors' of the 21st Century) Founded in 2001 , remarkable current is an American artist collective consisting of musicians, writters, and producers who are bonded not only by their love for misic and art but also by their shared Islamic - American tradition. "" So ...let there be not doubt : Islam is a part of America"" President Barack Obama , Cairo ,Egypt , june 4, 2009. now they are at Al Ashriyyah Nurul iman







Video and picture by Idrus Haddar location at al Ashriyyah Nurul Iman

Jumat, 10 September 2010

Suasana Setelah Sholad Idul Fitri Di Al Ashriyyan Nurul Iman




Tanggal 10 September 2010 adalah hari kemenangan bagi semua umat Muslim di Indonesia dan di sebagian negara lainnya. Mereka semua melakukan sholat idul Fitri, sebagai sunan yang dilakukan setelah satu bulan penuh berpuasa di Bulan suci Ramadhan. Tanggal 10 ini jatuh pada hari Jumat dan di pagi hari semua melakukan sholat Idul Fitri, berikut adalah suasana Sholat Idul Fitri Di PONPES Al Ashriyyah Nurul Iman. Tepatnya setelah Sholat para santri dan tamu yang hadir bersalaman dengan Guru Besar  As Syekh Habib Saggaf Bin Mahdi Bin Syekh Abu Bakar. sedangkan khotbah yang dilakukan setelah sholat Idul Fitri di isi oleh santri Al Ashriyyah Nurul Iman. isi dari khotbah tersebut adalah tentan bagaimana kita seharusnya di jaman sekarang ini lebih meningkatkan Iman dan taqwa kita, dan kita harus mencontoh bimbingan Kita Rasulullah SWA dalam bersikap dan memaafkan orang lain, dan lebih lagi mendoakan nya juga. demikian yang bisa saya ceritakan, setelah sholat IDul Fitri di isi dengan acara halal bilhalal, baik bersama dengan guru besar Al Ashriyyah Nurul Iman dan juga antar Asatit itu sendiri dan santri - santri yang ada, dan tidak sampai di situ Abah juga banyak menerima tamu baik anak - anak dan mantu juga para sahabat dan sesama muslim yang menjalin tali silaturahim.
 


By Picture Idrus Haddar Text By Idrus haddar see video on youtube idrus99 thx wassalam

Selasa, 07 September 2010

Biografi Guru Besar Al-Asriyyah Nurul Iman Parung

(Abah) Habib Saggaf bin Mahdi bersama Ummi Waheeda


Pesantren merupakan sebuah institusi pendidikan yang memadukan sistem pendidikan modern dan tradisional. Tugas kemasyarakatan kepesatrenan tidak mengurangi arti dan makna tugas keagamaan yang menyebarkan nilai-nilai keagamaan demi kemaslahatan ummat. Fungsi sosialnya menampilkan kepekaan hidup dalam menghadapi berbagai persoalan ummat seperti kemiskinan, membangun silaturhmi, mengurangi angka kebodohan serta menciptakan budaya hidup yang sehat. Lembaga pendidikan ini memadukan Agama dan Umum.

Perpaduan ini secara kongkret diterapakan di Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, yang terletak di Desa Waru Jaya, Parung, Bogor. Seperti juga Pesantren-pesatren lain, tujuan pendidikan di Pesantren ini adalah terbentuknya Manusia yang memiliki kesadaran setinggi-tingginya akan bimbingan Agama Islam yang bersifat menyeluruh dilengkapi kemampuan setinggi-tingginya untuk merespon tantangan-tantangan dan tuntutan hidup dalam konteks ruang dan waktu, baik lingkup nasional maupun global.

Pesantren Nurul Iman bermula dari kegiatan sosial-keagamaan di saat Indonesia dilanda krisis pangan Tahun 1998. implikasi dari krisis tersebut mengundang keprihatinan banyak kalangan yang memberikan bantuan beras lalu dibagi-bagikan kepada masyarakat termasuk di Waru Jaya, Bojong Sempu, Iwul, Tegal Sari dan sekitarnya yang disiarkan langsung oleh salah satu Stasiun TV Swasta. Pembagian beras itu berlangsung selama enam bulan.


Habib Saggaf bin Mahdi

Pada saat yang sama Assyekh Habib Saggaf bin Mahdi bin Assyekh Abubakar, seorang tokoh masyarakat setempat yang akrab dipanggil Abah, meminta Anak-anak sekolah datang kerumahnya untuk diberi uang jajan sebesar Rp.1500/anak. Di luar dugaan, yang datang cukup banyak sehingga halaman rumahnya dipenuhi anak-anak. Setiap anak diberi sarapan nasi ketan dicampur gula merah dan kelapa plus uang jajan Rp.1500. ada juga bantuan-bantuan lainnya yang diberikan oleh Abah, seperti kain kafan bagi yang meninggal dunia,bantuan yang menikah dan sebagainya.

HabibSaggaf bin Mahdi lahir di Dompu Nusa Tenggara Barat ( NTB ) Tanggal 15 Agustus 1945. jebolan Pesantren Tradisional Darul Hadist Malang, kemudian balik kampung halamannya dan mendirikan Pesantren Ar-Rahman yang hingga kini masih eksis di Dompu. Beliau Termasuk berketurunan Yaman, Kemudian Beliau melanjutkan studinya berturut-turut di Bahrain, Al-Azhar Mesir, dan Irak, lalu mengamalkan ilmunya di Makkah selama lima tahun. Sebelum kembali ke tanah air, ia sempat mengajar di Italia,Taipeh (Taiwan). Singapura, Malaysia, sampai Ke Brunei Darussalam. Sebelum pindah ke Jakarta Beliau mendirikan Pesantren Nurul Ulum Di Surabaya.

Lelaki yang selalu berjubah putih ini memiliki komitmen yang kuat untuk melahirkan SDM yang berkualitas dan profesional. Sisa hidupnya dihabiskan di dunia pendidikan. Kegiatan sosialnya di Desa Waru jaya, Parung Bogor, tahun 1998 itu, mendapat simpati masyarakat. Rumah yang dimilikinya sekarang adalah wakaf seorang dermawan bernama H.Gembong dari Blitar.

Pesantren ini pada mulanya diawali seorang santri, yaitu remaja bernama Prawoto Suwito asal Wonogiri, Solo, alumi STM yang bekerja di PT Sanyo. Pada tahun 1998 ia bermimpi ingin nyantri ke Abah dan mimpi itu langsung disampaikannya kepada Abah. Katanya, ia ingin nyantri untuk menguatkan jiwanya menghadapi kehidupan ini.
Prawoto lalu dibuatkan pondok terbuat dari kayu bambu berukuran 4x5 M sebagai pondok yang pertama di pesantren itu. Setelah itu datang lagi sekitar 25 santri, dibuat kan lagi pondok ukuran 8x5 M, datang lagi sekitar 70 santri, datang lagi, datang lagi. Santrinya bertambah terus, sedangkan kapasitas pondoknya kecil dan sempit bahkan sebagian ada yang tidur di bawah kolong. Hal ini, menggugah perhatian sejumlah dermawan, salah satu teman akrabnya Beliau adalah Bapak H. Isya Anwar dari jakarta.
Berbasis Kompetensi
Pesantren Nurul Iman didirikan 16 Juni 1998 menekankan kedisiplinan, maningkatakan kekuatan pribadi dengan ilmu Agama dan umum plus kecakapan hidup (life skills) berbasis kompetensi. Pesantren ini memadukan sistem madrasah dan sekolah umum serta pengajian kitab-kitab klasik.

Secara normatif landasan hukum pelaksanaannya mengacu pada (1) Instruksi Presiden Nomor : 1 tahun 1994 yang menegaskan bahwa “Pesantren dimungkingkan menyelenggarakan program pendidikan dasar tersendiri yang penyetaraannya dengan pendidikan dasar di setujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan”;(2) Kesepakatan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor : 1/U/KB/2000,tentang “Pondok Pesantren Salafiyah sebagai Pola Wajib Belajar Pendidikan Dasar”;(3) Surat Keputusan Bersama Dirjen Dikdasmen Binbaga Islam, Nomor : E/83/2000 dan Nomor : 166/C/DS/2000, tentang “Pedoman Pelaksanaan Pondok Pesantren Salafiyah sebagai Pola Wajib Belajar Pendidikan Dasar”.

Kurikulumnya memadukan sistem pendidikan Keagamaan dan umum. Sistem pembelajarannya : pengetahuan keagamaan jam 07.30-11.00, pengetahuan umum jam 14.00-16.00. pesantren yang tidak memungut biaya (baca : gratis) ini, menampung santri dari berbagai daerah seluruh Indonesia, anak-anak yang kurang mampu (secara ekonomi), anak yatim piatu dan anak-anak jalanan. Para pengasuhnya terdiri dari alumni Timur Tengah, UIN Syarif hidayatullah Jakarta, IAIN Alauddin Makassar, Universitas Indonesia dan lainnya. Mereka kebanyakan sarjana, magister dan doktoral (guru besar) yang memiliki kualifikasi yang baik.

Para santri diwajibkan menghafal Al-Qur’an ditambah keterampilan menguasai brebagai bahasa asing : Inggris, Arab, Mandarin dan Korea. Kegiatan ekstrakulikuler meliputi antara lain : latihan kepemimpinan, kepramukaan, olahraga, seni tari (tarian India, Cina, Di samping tari-tarian nasional dan daerah). Fasilitas pesantren sekarang ini antara lain : Masjid Toha, Ruangan Belajar, Ruang Belajar Baru sebanyak 38 ruangan (tahun ajaran baru ini dimanfaatkan), laboraturium bahasa dan komputer, rumah baca, buku-buku dan fasilitas olahraga. Prestasi yang disandang para santri antara lain : Juara Nasional Tae KwonDo, Juara 1 baca Kitab Se Indonesia dan hafal Al Qur’an 30 juz. Juara 1 MTQ Nasional, Kini Pesantren Nurul Iman merupakan Pesantren terbesar di kawasan Parung Bogor, dengan 14000 ( Empat belas ribu ) santri dan luas tanah 150 hektar. Jenjang pendidikan meliputi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Madrasah Diniyyah, Madrasah Tsanawiyyah, Madrasah Aliyah dan Perguruan Tinggi ( STAINI ).
Kunjungan orang tua santri hanya dibolehkan pada hari Besar Islam Tahun baru Islam, Maulid Nabi, Idul Fitri, Dll. sehingga setiap Tahunnya pesantren bukannya sepi tapi justru ramai karena banyak orang tua menjenguk anak-anak mereka. Lokasi sekitar pesantren berubah menjadi pasar kaget karena banyak pedagang memanfaatkan waktu jenguk itu. By Nurul Iman student.

Senin, 06 September 2010

Anisa Bahar at PONPE Al Ashriyyah Nurul Iman

Today Anisa Bahar and Sinarmas Group visit Al Ashriyyah Nurul Iman, they gift wakaf Al Qur'an to this PONPES.

hari ini Di Al Ashriyyah Nurul Iman ada tamu yakni, Sinarmas Group bersama Anisa Bahar. Mereka memberikan wakaf sejumlah Al Qur'an untuk PONPES ini.  
Selain itu di Al Ashriyyah Nurul Iman juga ada :
The Biggest Al Qur'an in Al Ashriyyah Nurul Iman
Di PONPES ini terdapat Al Qur'an terbesar yang sudah lama ada disini, dan sudah banyak juga orang yang melihatnya, jika ada yang mau melihat datang saja ke Al Ashriyyah Nurul Iman Parung - Bogor Indonesia.



text by Idrus Haddar
Video by Idrus Haddar
location Al Ashriyyah Nurul Iman

Minggu, 05 September 2010

History of Al Ashriyyah Nurul Iman


Pada awal terjadinya krisis moneter, banyak sekali kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Terjadinya kasus semanggi pada tanggal 12 Mei 1998 menyebabkan jatuh dan terpuruknya perekonomian bangsa Indonesia. Di saat itu As Syekh Habib Saggaf Bin Mahdi Bin Syekh Abu Bakar Bin Salim yang masih bertempat tinggal di kawasan perumahan Bintaro Jaya merasa prihatin dan sedih dengan hal tersebut Semakin banyaknya para remaja yang putus sekolah serta tidak mampu melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yang disebabkan krisis moneter serta terjadinya krisis moral dimana-mana, menjadikan beliau bersikeras mendirikan suatu lembaga pendidikan gratis demi meringankan beban bagi mereka yang tidak mampu, umumnya bangsa Indonesia. Sehingga dengan tekad dan kemauan beliau yang mulia tersebut, beliau rela meninggalkan keglamouran kota metropolitan dan mengambil keputusan untuk menetap di desa. Beliau akhirnya pindah ke Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Jawa Barat Desa yang penduduknya dibawah garis kemiskinan yang mayoritas penghasilan mereka hanya mengandalkan penjualan daun melinjo serta ikan air tawar.

Kemudian, mulailah Beliau membangun sebuah Pondok Pesantren. Dengan disaksikan para undangan dari Pejabat Pemerintahan Daerah Kabupaten Bogor, para Pejabat Tinggi Negara Republik Indonesia dan juga Duta Besar Negara-Negara Arab, Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia, maka “Peletakkan Batu Pertama” Pendirian Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 1998 di atas lahan 17 (tujuh belas) hektar. Diawali dengan peresmian peletakkan batu pertama pendirian Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, maka dalam operasionalnya, Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman mendapatkan rekomendasi dari Kepala Desa Waru Jaya dan Camat Kecamatan Parung Kabupaten Bogor tertanggal 10 Gedung sekolah santri putri Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul ImanMaret 1999, serta telah didaftarkan pada kantor Departemen Agama Kabupaten Bogor sejak tanggal 12 Maret 1999 dengan nomor : MI-10/1/PP/007/825/1999, maka dicatatlah akte pendirian Pondok PesantrenAl-Ashriyyah Nurul Iman tanggal 25 Maret 1999 No. 7 dihadapan Notaris Lasmiati Sadikin, SH.

Pada mulanya para santri menetap di asrama belakang rumah beliau, namun karena makin banyaknya santri yang berminat maka dibangunkan sebuah kobong (bangunan dari bambu) yang berukuran 4 X 5 meter di areal tanah yang awalnya sebuah hutan semak belukar dan rumput ilalang. Hari ke hari semakin banyak santri yang berminat hingga kobong tersebut tidak lagi mencukupi untuk di tempati. Mulailah beliau membangun gedung asrama di samping kobong tersebut, mulai dari dari pembangunan gedung H. Isya dengan luas 15x12 M2 pada tahun 2000. Asrama memberikan pandangan baru dalam tempat tinggal para santri yang mayoritas hanya maklum adanya, dengan adanya bangunan baru tersebut untuk mereka, membuat penambahan kesemangatan dalam belajar mereka. Namun, perkembangan tak putus begitu saja, dari tahun ketahun prioritas perkembangan jumlah para santri begitu drastis yang pada akhirnya muncul asrama-asrama baru yang menjadi objek penampungan para santri seperti asrama Gandhi seva loka dengan luas 15x12 M2, lalu disusul dengan di bangunnya asrama jadid dengan luas 15x12 M2 masih pada tahun 2000. memang pada halnya, sebagai pengemban tugas para santri di tuntut untuk memproyektifitikan keseharian mereka antara pengembangan ilmu akhirat sebagai program utama pada bidang pendidikan pondok pesantren, dengan IPTEK sebagai pendamping projek mereka didunia, maka di bangun kembali satu tempat ibadah untuk para santri dengan luas 32.5x9.50 M2, didepan pintu gerbang pondok Mulai dari sinilah perkembangan demi perkembangan terlihat. Terbukti dari munculnya asrama-asrama baru di lingkungan perkomplekan pondok pesantren yang menjadi pemandangan baru di wilayah perkomplekan putra dan putri yaitu asrama Hanif (perkomplekan putra) dengan luas 12x6 M2,asrama H. Kosim (perkomplekan putra) dengan luas 12x6 M2, asrama Olga Fatma (perkomplekan putra) dengan luas 20x12 M2, asrama Anwariyyah (perkomplekan putra) dengan luas 56x12 M2,tiga local asrama (perkomplekan putri), asrama dengan tiga belas kamar (perkomplekan putri), gedung belajar tingkat dua (perkomplekan putri) dan dua tempat ibadah (Masjid) diarea perkomplekan putra dengan luas 36x36 M2 dan putri dengan luas30x30 M2. 




by Idrus Haddar
sumber: nuruliman.or.id